Dibekali dengan konfigurasi dual camera, harga Xiaomi Mi A1 di tahun 2019 saat berkisar Rp 2.1 juta. Spesifikasi hp kelas menengah ini telah diperkuat RAM 4GB, storage 64GB. Kabarnya, ia merupakan handset 'Mi' pertama yang Xiaomi produksi di tanah air, dan juga diandalkan sang perusahaan perangkat elektronik asal Beijing itu dalam pertempuran smartphone dual camera. Xiaomi resmi meluncurkannya pada September 2017.
Xiaomi Mi A1 memang dipersiapkan untuk bertarung di bursa smartphone kamera dengan harga kompetitif. Dan varian ini menjadi smartphone "Android One" pertama Xiaomi yang merupakan hasil kerjasama dengan Google.
Xiaomi sangat membanggakan kemampuan fotografi Mi A1. Tidak tanggung-tanggung, produsen mengklaim performanya sanggup menandingi iPhone 7 Plus berkat kombinasi sensor wide-angle dan telephoto 12-megapixel. Setup ini katanya lebih baik dibanding pemakaian sensor RGB plus monokromatis yang umumnya diimplementasikan di handset rival.
Keunikan lain dari Mi A1 terletak pada pemanfaatan program Android One, pertama kalinya di smartphone buatan Xiaomi. Lalu untuk mengunci dominasinya di segmen mid-range, spesifikasi mumpuni, kamera canggih dan desain menawan di Mi A1 dijajakan di rentang harga super-kompetitif.
Simak beberapa fitur Xiaomi Mi A1 dibawah ini.
Kualitas Design
Xiaomi Mi A1 memiliki bodi berdimensi 155.4 x 75.8 x 7.3 mm dengan bobot 165 gram. Bagi yang tertarik untuk meminang harga Xiaomi MiA1 tersedia empat pilihan warna yang membalut bodinya yaitu, Red, Gold, Black, dan Rose Gold.
Tim Xiaomi sepertinya paham bahwa saya mempunyai kelemahan pada warna hitam. Bagi saya, warna ini menonjolkan kesan industrial pada desain Mi A1 yang simpel dan elegan. Ketiadaan dua garis antena yang biasanya melintas di punggung memberi kesan tubuhnya dibentuk dari satu bongkahan logam atau cangkang logam.
Pada bagian tepinya memang tidak betul-betul membulat, namun lengkungannya tetap memastikan handset nyaman di genggaman. Kesan "utuh" tersebut dipertegas lagi oleh layar 5,5-inci 2.5D di sana.
Xiaomi Mi A1 memiliki dimensi 155,4×75,8mm, berketebalan hanya 7,3mm, dengan bobot 165-gram. Tekstur matte pada permukaan handset terasa halus di tangan – malah sedikit terlampau licin buat saya. Antena diposisikan di ujung punggung atas dan bawah, dan di varian hitam ini, bagian tersebut tersamarkan dengan baik.
Pengguna device Xiaomi akan kembali menemukan penempatan tombol yang familier: tiga tombol kapasitif ber-LED ada di bawah layar, tombol mekanis volume dan power ada di sisi kanan – keduanya berada di area jempol, lalu sensor sidik jarinya ditempatkan di area tengah punggung Mi A1 sehingga mudah dijangkau jari telunjuk. Selanjutnya, tray kartu SIM dan microSD diletakkan di sebelah kiri.
Anda tidak salah jika merasa desain Mi A1 menyerupai produk flagship buatan Apple. Penggunaan modul kamera berbentuk kapsul dan peletakannya di pojok kiri atas, ditambah lagi ujung smartphone yang membundar memang membuatnya mirip iPhone 7 Plus – dengan logo apel yang digantikan pemindai sidik jari. Agar tidak terlalu identik, dual LED flash-nya ditaruh di kiri modul kamera.
Layar
Dengan layar 5,5-inci, Mi A1 sudah bisa dikategorikan sebagai phablet. Panel LTPS (low temperature polysilicon) IPS tersebut menghidangkan resolusi full-HD 1080×1920, memiliki kepadatan 403ppi dan rasio ke tubuh sebesar 70,1 persen, juga telah diproteksi oleh lapisan Corning Gorilla Glass 3.
Untuk menjaga layar tetap menyala seharian, Xiaomi menanam baterai berdaya 3080 mAh kedalam bodi Xiaomi Mi A1. Dan menariknya lagi, untuk pengisian ulang baterai tersebut telah dilengkapi dengan Fast battery charging 5V/2A/10W.
Fitur favorit saya di displayhandset Xiaomi kembali hadir di Mi A1: smartphone ini memungkinkan pengguna untuk meredupkan layar ke level paling rendah. Setting ini biasa saya gunakan ketika bermain smartphone di kamar sebelum tidur. Panel tersebut juga sangat terang, efektif dalam melawan teriknya sinar matahari sewaktu Anda harus menggunakan Mi A1 di ruang terbuka.
Android One
Xiaomi Mi A1 terinspirasi dari program Google yaitu Android One, dengan versi OS 7.1.2 – Nougat. Saya jarang sekali mengoperasikan perangkat yang masuk program Android One, namun dari pengalaman menjajal Mi A1, saya melihat sejumlah kesamaan dengan arahan desain MIUI; walaupun menurut saya pribadi, user interface custom racikan Xiaomi itu lebih simpel, atraktif dan intuitif.
Seperti Android pada umumnya, tombol shortcut aplikasi dimunculkan di menu home, dan Anda bisa mengaksesnya secara lengkap melalui tray menu. Jika jumlahnya terlalu banyak, Anda dapat memanfaatkan fungsi search.
Menghapus app juga simpel, cukup dengan melakukan drag-and-drop icon ke opsi uninstall. Sayangnya, tidak ada lagi animasi ‘icon pecah’ ketika app dibuang.
Mengelola posisi icon app juga sedikit lebih sulit karena Anda harus memanfaatkan cara tradisional, yakni dengan menggeser icon ke pojok layar. Di MIUI 8.0, kita bisa memindahkan app dibantu jari lain untuk menggeser menu.
Namun karena memanfaatkan OS Android murni, aplikasi-aplikasi di sana berjalan lebih mulus karena tak terhambat overlay. Beberapa fitur seperti galeri foto dan musik terintegrasi ke layanan Google Photos serta Google Play Music, lalu perangkat program Android One terbaru juga telah dibekali Google Assistant.
Selain itu, Mi A1 kabarnya akan memperoleh update langsung dari Google ketika tersedia, termasuk pembaruan ke Android 8.0 Oreo.
Kamera
Komposisi kamera ganda handset ini hampir menyerupai Mi 6. Di sana ada sensor 1µm 12Mp berlensa telephoto 50mm f/2.6 dan satu lagi sensor 1.25µm 12Mp wide-angle 26mm f/2.2. Proses fotografi dibantu oleh fitur PDAF, optical zoom sebesar 2 kali, serta dual flash LED. Tapi berbeda dari handset flagship Xiaomi itu, Mi A1 tidak mempunyai optical image stabilization dan fokusnya bekerja lebih lambat.
Selama ditunjang cahaya yang mencukupi, Mi A1 mampu mengabadikan momen dengan tingkat detail tinggi dan warna yang kaya. White balance-nya akurat, sanggup menyajikan detail di zona terang dan gelap berkat tingginya dynamic range, kemudian ujung objek juga tersaji tajam.
Kamera telephoto sendiri sangat membantu ketika zoom harus dilakukan. Mutunya hampir menyamai kamera utama – terutama dari segi detail, warna dan dynamic range.
Efek stereo bisa diaktifkan dengan menekan tombol di menu app kamera. Ada beberapa syarat untuk mendapatkan foto bokeh yang optimal: kondisinya tidak boleh terlampau gelap, dan objek target tak boleh terlalu dekat atau melebihi jarak 2,5m dari kamera. Jika seluruh hal itu terpenuhi, Anda akan memperoleh efek bokeh yang natural.
Di low-light, foto-foto Mi A1 terlihat lembut, tapi jangan harapkan mempunyai detail tinggi. Hasilnya penuh noise, dan tak jarang gambar jadi blur karena absennya OIS.
Untuk video, Mi A1 mampu merekam di resolusi 4K, juga dibekali fitur time lapse serta slow-mo (720p di 120fps). Hasilnya memuaskan dan kontrasnya cukup baik, namun efek ketiadaan optical stabilization lebih tampak jelas di sana.
Fungsi selfie tetap ada, tapi tidak jadi perhatian utama Xiaomi. Di sisi depan, produsen hanya membubuhkan kamera bersensor 5Mp. Ia ditunjang fitur beautification dan Anda dipersilakan untuk mengatur intensitas dari efek ‘pemoles muka’ tersebut.
Fungsi kamera di Mi A1 disuguhkan lewat aplikasi buatan Xiaomi sendiri. Interface-nya sederhana (sebagai pengguna Note 4, buat saya layout-nya sangat familier), filter-nya disajikan via live preview, dan mode berbeda dapat diakses melalui satu menu saja. Kemudian dengan memilih mode manual, Anda bisa menentukan sendiri white balance, fokus, shutter speed, hingga ISO.
Hardware
Xiaomi Mi A1 menyimpan susunan hardware yang tergolong mumpuni untuk handset kelas menengah, dan ini selalu menjadi kekuatan utama produk-produk Xiaomi. Di brand lain, mungkin Anda ditawarkan harga beberapa ratus ribu rupiah lebih mahal. Ini dia rincian spesifikasinya:
- Chip Qualcomm MSM8953 Snapdragon 625
- CPU octa-core Cortex-A53 2,0GHz
- GPU Adreno 506
- Memori RAM 4GB
- Penyimpanan internal 64GB
- Baterai Li-Ion 3.080mAh
Meskipun baterai 3.080mAh di sana tidak terlihat spektakuler (Redmi Note 4 mempunyai baterai 4.000mAh), pemakaian Snapdragon 625 dan pengoptimalan sistem dari Google membuatnya jadi lebih awet dibanding handset dengan baterai 3.000mAh lain.
Dalam satu kali isi ulang, Mi A1 siap menemani saya beraktivitas seharian penuh. Proses isi ulang juga jadi lebih mudah berkat port USB type-C yang ‘reversible‘, dan produsen tak lupa mencantumkan teknologi fast charging.
Snapdragon 625 dan RAM 4GB sudah lebih dari cukup buat menangani aplikasi-aplikasi chat, sosial media, software produktivitas, hingga game 3D. Beberapa app saya gunakan untuk menjalankan benchmark, yaitu AnTuTu, PCMark dan 3DMark.